MAKALAH PERILAKU ORGANISASI
MAKALAH TENTANG
PERILAKU ORGANISASI
Dibuat Oleh :
....................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah
menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul“Perilaku Organisasi ,
Teori Organisasi dan Nilai Perilaku Organisasi”. Adapun tujuan pembuatan
makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada mata kuliah “Perilaku
Organisasi”.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat
diperbaiki dan disempurnakan.Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap
semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya
bagi mahasiswa.
Sukabumi, 16 Juni 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………….....................................................................
1
KATA
PENGANTAR ………………….................................................................
2
DAFTAR
ISI…………………………………………............................................. 3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN
MASALAH.............................................................................5
C. TUJUAN
DAN MANFAAT........................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PERILAKU ORGANISASI ..............................................6
B.
PENGERTIAN TEORI ORGANISASI.......................................................7
C. TEORI
NILAI ( PERILAKU ORGANISASI).............................................9
BAB III PENUTUP
a.
KESIMPULAN.................................................................................................
10
b.
SARAN.............................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam
suatuorganisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang
organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.
Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini
adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.Organisasi dalam pandangan beberapa
pakar seolah-olah menjadi suatu “binatang” yang berwujud banyak, namun tetap
memiliki kesamaan konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan mengenai
organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari
seseorang yang merumuskan tersebut.
Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam
hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun
setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagi
masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu
aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan
suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang
atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau
lebih, yang mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi,
terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil,
pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung
sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.
B. Rumusan
masalah
Masalah-masalah
yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari konsep perilaku
organisasi?
2. Apakah pengertian teori organisasi?
3. Nilai perilaku organisasi?
C. Tujuan
dan manfaat
Tujuan :
a. Untuk mengetahui pengertian Konsep Perilaku
Organisasi
b. Untuk mengetahui Teori Organisasi
c. Untuk mengetahui Nilai Perilaku
Organisasi
Manfaat :
1.Bagi penulis manfaatnya yakni
menambah wawasan serta dapat memahami tentang
Perilaku organisasi.
2.Bagi mahasiswa, manfaat dibuatnya
makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan
tentang Perilaku Organisasi, Teori Organisasi dan Nilai Perilaku Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perilaku organisasi
Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang
studi yang mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku
dalam struktur organisasi dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna
memperbaiki keefektifan organisasi.
Dari pengertian tersebut diatas berdasarkan thesis
bahwa pengertian manajemen ialah pencapaian tujuan dengan bantuan orang
lain, maka manajemen harus memusatkan pada hubungan antar orang. Hal ini
kadang-kadang juga disebut penelahaan “human relation”, “leadership” atau
“behavioral sciences approach”. Pada perilaku keorganisasian dikembangkan
teori-teori baru, metode dan teknik ilmu pengetahuan sosial dalam peristiwa-peristiwa
antara perorangan dan dalam hubungan perorangan sampai pada hubungan
kebudayaan. Dengan kata lain hubungan ini menekankan pada aspek kemanusiaan
didalam manajemen, dengan prinsip apabila orang-orang bekerjasama untuk
mencapai tujuan tujuan tertentu, maka sudah seharusnya apabila orang sudah
mengerti orang lain yang menjadi teman/kelompok kerjanya.
Perilaku organisasi konsern dengan situasi hubungan
manusia, sebab hal ini eratkaitannya dengan: pekerjaan, absensi, pergantian
karyawan, produktivitas, prestasi seseorang dan manajemen. Perilaku
keorganisasian juga meliputi: motivasi, perilaku dan kekuatan/tenaga
kepemimpinan, komunikasi antar personal, struktur kelompok dan proses, konflik,
desain pekerjaan, dan stres.
Dari
keterangan tersebut diatas dapat diilustrasikan statemen yang berkaitan dengan
manfaat perilaku keorganisasian sebagai berikut :Tingkat kegembiraan/keserasian
karyawan menjadikan karyawan tersebut menjadi produktif.Semua individu karyawan
produktif, bila pimpinan bersahabat, menaruh kepercayaan dan mengadakan
pendekatan.
1. Efektifitas
interview dalam seleksi.
2. Setiap orang
berkeinginan/bertantang dalam pekerjaan.
3. Pelaksanaan
pekerjaan dengan baik.
4. Setiap
termotivasi oleh uang.
5. Sebagian
besar orang sangat lebih konsern terhadap ukuran besarnya gaji kemudian yang lainnya.
6. Sebagaian besar
efektivitas kelompok dengan ketiadaan konflik.
Kebenaran dan keadaan statemen/pernyataan tersebut
sepenuhnya adalah adalah teruji oleh kepentingan waktu sehingga sistematik
pendekatan dalam studi perilaku keorganisasian dapat memberikan improvisasi
yang bersifat menjelaskan dan prediksi kecakapan/ketrampilan, bakat/kemampuan.
Kemampuan berhubungan dengan sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang
memungkinkan seseorang menyesaikan pekerjaan, sedangkan kecakapan/ketrampilan
berhubungan dengan menyelesaikan pekerjaan tugas yang dimiliki dan dipergunakan
oleh seseorang pada waktu yang tepat.
B.
Pengertian Teori Organisasi
Pengertian
Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah
organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang
bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan
misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja
organisasi tersebut.
Menurut
Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi
merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup
masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan
perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori
organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
1.Teori organisasi klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut
juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari
tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai
struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila
orang-orang bekerja sama.Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan
oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku
tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang
dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama,
yaitu :
a. Teori birokrasi :
dikemukakan oleh Max Weber dalam
bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b. Teori administrasi :
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan
Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c. Manajemen ilmiah :
dikembangkan mulai tahun 1900
oleh Frederick Winslow Taylor.
2.Teori
organisasi neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai
teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan
tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam hal
pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai
berikut:
a.
Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan
kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen
bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
3.Teori organisasi modern
Teori modern
ditandai dengan ahirnya gerakan contingency
yang
dipelopori Herbert Simon,
yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu
melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi
suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip
yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya
“the social psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif
sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi
dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai
analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori
organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi
sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan
bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
C. Teori Nilai (perilaku organisasi)
Arti Nilai
menurut para ahli
Sejumlah
ahli ilmu pengetahuan yang tertarik dengan tingkah laku manusia, sejak lama
telah tertarik dengan konsep nilai sebagai seorang antropolog (mis, Kluckhohn,
1951; Allport, 1960; Rokeach, 1973; Schwartz, 1992, 1994; Feather, 1994, 1995).
Kluckhohn (dalam Zavalloni, 1975), telah mendefinisikan nilai sebagai :
a. Value is an enduring belief
that a specific mode of conduct or end-state of existence is personally or
socially preferable to an opposite or converse mode of conduct or end-state of
existence; (Rokeach, 1973 hal. 5)
b. Value is a general beliefs
about desirable or undesireable ways of behaving and about desirable or
undesireable goals or end-states; (Feather, 1994 hal. 184)
c. Value as desireable
transsituatioanal goal, varying in importance, that serve as guiding principles
in the life of a person or other social entity; (Schwartz, 1994 hal. 21)
d. Nilai adalah (1) suatu
keyakinan, (2) berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir
tertentu, (3) melampaui situasi spesifik, (4) mengarahkan seleksi atau evaluasi
terhadap tingkah laku, individu, dan kejadian-kejadian, serta (5) tersusun
berdasarkan derajat kepentingannya;(Schwartz,1994)
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, terlihat
kesamaan pemahaman tentang nilai, yaitu (1) suatu keyakinan, (2) berhubungan
dengan cara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu. Jadi dapat disimpulkan
bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan
tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau
standar dalam hidupnya.
Pemahaman tentang nilai tidak terlepas dari pemahaman
tentang bagaimana nilai itu terbentuk. Schwartz berpandangan bahwa nilai
merupakan representasi kognitif dari tiga tipe persyaratan hidup manusia yang
universal, yaitu :
- kebutuhan
individu sebagai organisme biologis
-
persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal
- tuntutan
institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan kelangsungan hidup
kelompok (Schwartz & Bilsky, 1987; Schwartz, 1992, 1994).
Sebagaimana terbentuknya, nilai juga mempunyai
karakteristik tertentu untuk berubah. Karena nilai diperoleh dengan cara
terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang
tertuang dalam struktur psikologis individu (Danandjaja, 1985), maka nilai
menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki
kecenderungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal
tertentu. Salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya di
mana individu tersebut menetap (Danandjaja, 1985).
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap
praktek dan prosedur yang berasal dari pengalamannya berinteraksi di lingkungan
organisasinya, dalam hubungannya dengan kesejahteraan mereka dan dapat
mempengaruhi perilakunya di organisasi.
Kualitas pelayanan merupakan bentuk performansi yang
identik dengan perilaku karyawan di perusahaan. Perilaku karyawan tersebut di
perusahaan dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Iklim organisasi yang
positif terwujud ketika karyawan mempersepsi positif suasana, dimensi-dimensi,
praktek, dan prosedur di tempat kerjanya. Hasilnya yaitu sikap dan perilaku
karyawan yang timbul pun positif dan mendukung ke arah pemberian pelayanan yang
berkualitas.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa iklim organisasi memiliki sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan
sebesar sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diungkap dalam analisis ini.
B.SARAN
1.
Bagi Karyawan
Dilihat dari hasil kualitas, sebaiknya karyawan harus
lebih konsisten dan disiplin lagi dalam menjalankan standar kualitas pelayanan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk perbaikan iklim organisasi,
sebaiknya untuk Direktur sebisa mungkin mewujudkan iklim oragnisasi yang
positif atau menyenangkan karyawannya.
2.Bagi
Perusahaan
Tim manajemen sebagai tim pelaksana perusahaan
sebaiknya menciptakan praktek-praktek kerja dan situasi kerja yang kondusif dan
menyenangkan karyawannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan
iklim organisasi tersebut yaitu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
lebih maju, naik jabatan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di
perusahaan. Perusahaan sebaiknya meninjau dan meningkatkan kesejahteraan
karyawan. Pelaksanaan usaha-usaha tersebut akan membuat karyawan merasa
bahwa perusahaan memperlakukan mereka dengan baik dan memenuhi kebutuhan mereka
sehingga tercipta iklim organisasi yang positif. Untuk peningkatan kualitas
pelayanan, tim manajemen dapat menyelenggarakan kompetisi pelayanan, yaitu
karyawan yang memberikan pelayanan terbaik dan konsisten menjalankan Six
Steps Service akan diberikan reward. Kompetisi tersebut
dapat membuat karyawan termotivasi untuk terus-menerus memberikan pelayanan
yang berkualitas tinggi kepada pelanggan dan pada akhirnya akan terbiasa untuk konsisten
menjalankan standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dian-malinda.blogspot.co.id/2011/05/teori-nilai-perilaku-organisasi.html
Komentar
Posting Komentar